Cara Membuat Upwork Gampang Terjual
Cara Membuat Upwork Gampang Terjual dan cara bikin profil yg menarik di Upwork biar dilirik (calon) klien - Pengalamanku di Upwork mungkin belum sehebat freelancer lain, tapi yuk, mari kita bahas seru-seruan tentang gimana sih cara kerja di Upwork!
Jadi, Upwork itu berasal dari Amerika Serikat, lho. Ceritanya, mereka jadi satu dari hasil 'percampuran' dua platform keren, yaitu oDesk dan Elance pada tahun 2013.
Saat ini, jumlahnya bikin kaget, ada sekitar 12 juta freelancer dan 5 juta client yang terdaftar di Upwork dari seluruh penjuru dunia.
Tapi boleh deh, kita tetap skeptis sama angka segitu, kayaknya kebanyakan deh. Apalagi, sering banget kan denger cerita kejadian-kejadian seru kayak akun yang di-suspend? Nih, bakal aku ceritain lebih lanjut suatu hari nanti.
Nah, di Indonesia, Upwork ini udah kayak jadi rumah kedua buat banyak orang, lho. Bahkan, kita punya komunitas sendiri yang asyik banget, namanya Upworker Indonesia.
Di grup Facebook ini, sering banget deh kita sharing pengalaman, curhat, atau sekadar nanya-nanya seputar Upwork.
Cara Membuat Upwork Gampang Terjual
1. Buka upwork > Login
2. Di profile description, bisa diisi begini:
- Simple and short explanation about yourself, kuncinya di simpel dan singkat, jangan kepanjangan
- Pengalaman/experiences
- Skills; bisa di-list apa aja skill dan tool yg biasa digunakan
3. Bisa juga tambahin work history, certification (kalau ada) dan yg paling penting: portfolio.
4. Kalau kesulitan bikin portfolio, bisa bikin case study dari project2 sebelumnya. Ceritain gimana project yg lalu? Ngapain aja? Role-nya apa? Terus (kalau ada) prestasinya apa aja? Apa aja challenge yg dihadapi, termasuk cara problem solvingnya?
5. Kalau misal masih baru gimana? Kan belum ada pengalaman?
6. Nah, ini bisa diganti dengan membuat learning project. Bikin real case problem, lalu solve problemnya, kemudian di-post.
Dari sini, bisa dapat 2 benefit: ilmu dan portfolio.
Bikin sebanyak-banyaknya.
Rule of thumb:
- Isi semua yg bisa diisi (education, link, work history, apa pun) sampai profile completeness mencapai 100%
- Kuasai bahasa Inggris (penting!) sampai terverifikasi "fluent"
7. Kalau udh pecah telor, selain minta feedback di work history, coba minta profile testimonial. Ini bisa nge-boost profile banget. Contohnya gini:
8. Good luck on your freelancing journey! Kalau ada yg pengen profilenya direview, reply tweet ini, aku bantu sebisaku 🙌
Jadi, di Indonesia, jumlah Upworker udah lumayan, loh! Seru, kan? Gimana, jadi kepo pengen coba Upwork juga? Yuk, semangat jadi bagian dari Upworker Indonesia!
Posting Komentar