Pengalaman Kuliah di Kampus Bodong Palsu
Pengalaman Kuliah di Kampus Bodong Palsu - Perlu ditekankan saya secara sadar dan jujur menulis ini semua dengan tujuan berbagi pengalaman untuk teman-teman yang mungkin akan dan atau sedang berkuliah.
Dengan harapan jika "pelaku" masih bisa dikenakan sanksi.
Saya terdaftar sebagai Mahasiswa Universitas Tangerang Raya di Fakultas Teknik prodi Teknik Informasi, tetapi berkuliah di "KAMPUS CABANG MEKARSARI" bukan di Kampus Pusat Tigaraksa.
Saya dan teman-teman mahasiswa di Mekarsari memulai kuliah perdana kami pada Bulan Februari 2021
saya juga bingung bagaimana proses nya tiba-tiba kami UAS dan Bulan Maret memasuki pembelajaran semester ke-2.
Selama pembelajaran semester 1 dan 2 walaupun kami di "kampus cabang mekarsari" kami masih mengikuti pembelajaran yang disediakan oleh kampus pusat.
dan pembelajaran kami jelas sesuai dengan program pendidikan yang kami ambil.
Kendala yang kami rasakan adalah butuh waktu yang lama bagi kami mendapatnya Nomor Induk Mahasiswa, tidak semua mahasiswa juga mendapatkan surat keterangan mahasiswa dari kampus pusat.
Kami dijelaskan oleh pihak pengelola kampus mekarsari bahwa itu hal yang wajar karena mengurus data dan NIM membutuhkan waktu, tetapi teman saya dan adik saya bilang NIM itu tidak lama dapatnya setelah pendaftaran dan terdaftar harusnya mahasiswa baru langsung mendapatkan NIM.
Memasuki semester 3 yang dimulai pada bulan September 2021, pengelola kampus mekarsari menyatakan kampus mekarsari dengan kampus pusat universitas tangerang raya akan pisaha pembelajaran, jadi akan mandiri dan punya dosen sendiri.
Angkatan saya masuk semester 3 dan mahasiswa yang baru masuk mulai kuliah perdana semester 1.
Disini mulai aneh karena semua mahasiswa dicampur pembelajarannya dan menerima materi kuliah dasar yang lebih condong ke prodi manajemen.
di semester ini juga Kampus mekarsari membuat sendiri surat keterangan mahasiswa dan KTM Mahasiswa.
Hal ini dikarenakan admin kampus adalah teman saya juga, dia juga Cuma mahasiswa yang diminta buat bekerja di kampus jadi kurang paham tentang hal surat menyurat.
posisinya di kampus sebagai apa juga tidak jelas hanya mengerjakan yang diminta untuk dikerjakan saja.
Menurut saya ini adalah bentuk ketidak profesionalan kampus bagaimana bisa tenaga kependidikan tidak berpengalamandan saya yang notabene nya hanya seorang mahasiswa
disana jadi pembuat surat kampus dan mempunyai cap kampus, tanda tangan dan kop surat kampus.
Banyak hal aneh yang terjadi di masa semester 3 ini. salah satunya adalah penggantian direktur kampus dari Pak F.S menjadi Ibu F.
Pak FS adalah seorang anggota TNI AL yang masih aktif berdinas di Mabes TNI. Sedangkan Ibu F. adalah seorang kepala sekolah SMP swasta.
Kampus mekarsari juga bukan gedung permanen, dinding nya dari gipsum dan tanahnya bukan tanah milik sendiri tapi mengontrak.
Januari 2022, Saya memasuki semester 4 dan angkatan di bawah saya semester 2.
Tapi lagi-lagi kami semua yang berjumlah sekitar 30-50 orang dari jurusan dan angkatan yang berbeda disatukan lagi di satu pembelajaran dan tidak mendapatkan mata kuliah yang sesuai dengan jurusan kami.
Pak S sebagai pengelola kampus yang saya tau dari awal selalu menjelaskan bahwasannya kampus mekarsari memakai sistem paralel dan semua harus belajar teori dulu baru praktek.
Selama kami berkuliah pun kami tidak pernah tau hasilpembelajaran kami tiap semester (IP tiap Semester).
Status kampus mekarsari ini pun tidak jelas apakah kampus ini benar-benar kampus cabang dari Universitas Tangerang Raya atau bukan,karena selagi masih Universitas Tangerang Raya dikampus kami sempat mau bergabung dengan Universitas Kepejuangan 45.
Hal ini dibuktikan dengan adanya X Banner Universitas Kepejuangan 45 yang dipasang di dalamkampus.
Kampus juga sempat menerima tambahan kursi untuk di kelas.
Tapi hal ini terjadi tidaklama, jadi saya tidak punya dokumentasinya hanya disaksikan oleh saya dan bberapa mahasiswa lain
Setelah Universitas Kepejuangan 45, tahun ini pengelola kampus, Pak S, memberi tahu bahwa kampus akan berubah dan bukan menadi bagian Universitas Tangerang Raya lagi. Kampus mekarsari akan menjadi Institut Omega Nusantara.
Disini adalalah titik dimana saya dan mahasiswa lain sepakat ada yang tidak beres dengan kampus mekarsari ini, karena selama Mahasiswa angkatan 1 berkuliah masih mengikut Universitas Tangerang Raya pusat, secara nilai dan pembelajaran kami terjamin.
Saat itu saya dan 3 orang teman saya sedang berada di kampus, kami diminta oleh Pak S (Pengelola Kampus) untuk membantu melipat brosur Omega Nusantara. Sambil melipat brosur kami dijelaskan tentang kampus.
Beliau menjelaskan bahwasannya kami bisa memilih untuk kuliah di Universitas Tangerang Raya atau ikut sama beliau di Mekarsari ini di Institut Omega Nusantara.
Karena jarak kampus yang jauh kami, jadi kami menjawab beliau kalau kami akan ikut ke Omega Nusantara saja.
Beliau menjelaskan bahwa prodi yang ada di Omega berbeda dengan prodi yang ada di Universitas Tangerang Raya, jadi saya yang Teknik Informasi akan menjadi Sistem Informasi, teman saya yang manajemen akan menjadi prodi Bisnis Digital, yang paling parah adalah prodi pendidikan.
teman saya ini boleh bebas memilih mau ada di prodi apa nantinya.
Lalu beliau menjelaskan ada perubahan biaya UKT semester, tetapi beliau tidak dapat memastikan sistem pembayarannya seperti apa.karena kami semua sudah membayarkan uang UKT ke Universitas Tangerang Raya.
Beliau pun pernah menjanjikan sosialisai kampus baru pada bulan April 2022 tapi belum ada realisasinya sampai hari saya melaporkan ini.
Yang menjadi permasalahannya adalah saat bertemu saya dan teman-teman beliau menginfokan Omega Nusantara sampai kami memilih jurusan,tapi saat orang tua saya menghubungi beliau via telepon, beliau mengatakan hal yang berbeda,
beliau menjelaskan bahwa “kampus memang akan berubah menjadi Omega Nusantara, tapi mahasiswa yang sudah ada tetap mengikuti dan lulus dari Universitas Tangerang Raya.”
Hari selanjutnya saya menghubungi Kaprodi Teknik Informasi Universitas Tangerang Raya Tigaraksa mengenai kampus, beliau menginformasikan bahwasannya Mekarsari bukan lagi bagian dari UNTARA (Universitas Tangerang Raya).
Hal ini tentu bertentangan dengan pernyataan Pak S ke ortu sy
Yang saya dan rekan-rekan mahasiswa bingung adalah jika memang kami masih mahasiswa dari Universitas Tangerang Raya kenapa pembelajaran dari semester 3 dipisah? Kenapa juga dari Kaprodi dan Akademik Kampus pusat bilang kalau mekarsari bukan bagian dari UNTARA lagi?
Beberapa mahasiswa juga sempat diminta tolong berfoto untuk dijadikan brosur Institut Omega Nusantara, setelah brosurjadi, brosur mulai dipromosikan.
Tapi banyak hal yang tidak sesuai dengan fakta dicantumkan dibrosur tersebut.
Di brosur ada klaim bahwa Institut Omega Nusantara menuju universitas dan mengklaim bahwa Institut Omega Nusantara terakreditasi B oleh BAN-PT. Di brosur juga di sampaikan bahwa kampus memiliki perpustakaan dan lab komputer, kenyataannya di kampus mekarsari TDK spt itu.
Dosen-dosen pengajar di kampus mekarsari ini rata-rata guru dan kepala sekolah ada juga tentara dan mahasiswa S2 dari kampus mekarsari.
Selain itu ada permasalahan tentang honorjuga. Lucunya adalah banyak mahasiswa yang menunggak di kampus ini. Tapi tidak ada ketegasan kampus.
hal ini berdampak pada keuangan kampus, ketidakjelasan pembelajaran karena alasan biaya. Cukup aneh bagaimana bisa kampus yang belum siap seperti ini bisa berdiri dan beroperasional?
Selain itu, kami selalu dijanjikan oleh Pak S selaku pengelola kampus IP kami yang tak kunjung ada akan diberi nilai A semua.
Ada keanehan juga dengan mahasiswa angkatan 1 dan angkatan 2 di kampus mekarsari, data kami terdaftar di forlap dikti oleh Universitas Tangerang Raya dengan keterangan semester awal sama-sama di 2020 Ganjil, sedangkan angkatan 1 kampus mekarsari masuk feb'21 yg angkatan 2 sep'21
Setelah banyak keanehan yang terjadi, saya mulai mempertanyakan hal ini kepada Pak S maupun kampus pusat.
Tetapi Pak S cenderung merespon saya maupun mahasiswa lain dgn rasa tidak suka dan terlihat marah.
31 Juli 2022 saya mengajak rekan-rekan mahasiswa untuk berdiskusi tentang kampus Mekarsari ini, di luar kampus.
Tetapi Pak S datang tanpa diundang lalu marah-marah.
Berusaha menjelaskan sambil marah. Beliau juga membentak dan mengancam saya. (Hal ini mempunyai rekaman dan saksi)
Agustus 2022, akhirnya masalah kampus Mekarsari ini di notice oleh kampus pusat. Kampus pusat memiliki inisiatif yang lebih baik daripada Pak S selaku pengelola dan penanggung jawab kami di Mekarsari.
Tetapi proses nya sangat lama dan alot (pendapat pribadi)
Saya dan rekan-rekan mahasiswa tak kunjung berkuliah lagi sampai Desember 2022. Hanya dijanjikan, dilempar sana, lempar sini.
Pernah waktu itu juga saya meminta KHS ke kampus pusat. KHS saya cuma ada sampai semester 2 padahal saya sudah menempuh 4 semester.
Di kampus pusat juga, baik saya maupun rekan-rekan yang lain terdata belum membayarkan biaya kuliah sepeserpun. Padahal saya punya bukti pembayaran biaya kuliah dan selalu lunas.
Saking kecewa dan gak tau lagi harus berharap apa.
Saya dan keluarga memutuskan untuk tidak melanjutkan proses perkuliahan baik di Mekarsari maupun kampus pusat. Terakhir dengar kabar dari teman "yang saya tau" baru 2 org yg sudah mulai berkuliah itupun antara feb/Maret THN ini.
Banyak teman-teman saya yang nasibnya gak jelas setelah hampir 2 Thn berkuliah di Mekarsari ini, rugi waktu dan materi.
Ada yang sampai jual motor utk melunasi biaya kuliah, dll. Dari ±50 org hanya 12 org yg diserahkan saat itu.
Banyak juga yang tidak mempunyai Nim.
Waktu itu saya sudah berusaha semaksimal mungkin dgn beberapa mahasiswa lain utk melaporkan ini ke provost TNI Krn pengelola Mekarsari adalah anggota TNI. Tapi kami kalah jumlah dan kurang mendapat support.
Hal yg saya lakukan adalah melaporkan ini ke LLDIKTI WILAYAH IV.
Dengan harapan KAMPUS MEKARSARI DAN PAK S SELAKU PENGELOLA KAMPUS MEKARSARI bisa diproses dan dikenakan sanksi sesuai dengan perbuatan nya.
Tetapi karena kampus Mekarsari hanya "kampus cabang" / "kelas jauh" Saya rasa hanya Kampus pusat saja yang diproses. Karena wakil rektor kampus pusat menghubungi saya mengenai hal ini.
Ya akhirnya, seperti ini saja. Terdengar kabar kalau Pak S ini tetap melanjutkan Institut Omega Nusantara.
Tapi gak tau ya kalau sekarang masih lanjut atau gakπ€£ππΌ
Buat rekan-rekan semua, yang mau kuliah tahun ini ataupun sementara lagi kuliah.
Ada baiknya di cek perizinan dll nya di forlap/Kemendikbud, baik kampusnya atau kampus cabangnya terdaftar atau gak.
Krn nyesek bgt klo tiba-tiba NT. Gak semua org cuma mau ijazah S1.
Masih banyak anak-anak di Indonesia yang rindu belajar setinggi langit, masih banyak anak-anak di Indonesia yang menantikan pengalaman belajar/berkuliah/bersekolah.
Bercanda sama pendidikan itu gak lucu. Itu merusak mimpi. Apalagi orangnya gak bertanggung jawab dan gk rasa salah.
Entah pelaku masih bisa dikenakan sanksi atau gak.
Saya cuma mau pelaku bisa mendapatkan efek jera dan merasa bersalah jika mengulangi nya lagi.
Dan teman-teman semua gak mengalami hal yg seperti kami alami. Good luck buat semua nyaπͺπ»
Sekian Pengalaman Kuliah di Kampus Bodong Palsu
Posting Komentar