Fighter Brand Strategy Vit dan Aqua
Fighter Brand Strategy Vit dan Aqua - Kenalan sama strategi yang dipake Aqua-Vit: "Fighter Brand Strategy", yang bisa bunuh produknya sendiri demi popularitas produknya yang lain.
Fighter Brand : strategi perusahaan membuat brand baru agar brand lain miliknya bisa berkembang lebih populer dan kompetitif pada satu jenis produk.
Strategi ini mirip sama sub brand, tapi tujuannya beda. Brand baru seolah di "anak tirikan" biar brand lama bisa populer.
mimin ambil contoh Aqua-Vit yang masih satu pemilik. Target marketnya beda, Vit lebih fokus ke low price dan Aqua fokus ke best product.
Tapi Vit cenderung "di anak tirikan", karena promosinya jomplang dibanding Aqua yang masif banget promosinya.
Tapi inilah strateginya. Tujuannya biar kompetitor kewalahan, bingung harus fokus lawan Vit yang low price atau fokus fight sama Aqua.
Pihak Aqua sih tenang aja, kalau Aqua diserang habis habisan, tinggal maksimalin promosi nya Vit yang low price.
Dan VIT isi nya Bukan lagi 600ml, tapi udh 550ml. Nekan harga produksi & ngejaga harga jual nya tetap competitif di segment harga middle-Low. Saingan sama S*nqua & merk amdk khas tiap daerah.
Ini juga berlaku sama Garuda-Citilink atau Pantene-Rejoice. Berusaha meramaikan kompetisi dan memecah fokus kompetitor.
Sama kaya stategi nya indomie - supermie masuk di semua segmen dan mie sedaap sbg kompetitor jd terbatas ruang geraknya.
Belum lagi sarimi isi dua, saingan head to head sama mie sukses isi dua yg iklan sule.
Bahkan ketika mayora ngeluarin bakmi meuah, mereka juga ngeluarin indomie realmeat, sedaaap juga punya. Berlaku juga pas mie gaga, nissin, samyang dan hype mie pedes.
Sesi Diskusi
Respon 1 :
Banyak juga brand brang besar yang bikin produk dengan segmen SES yang rendah, dengan nama yang beda. Selain buat nandingin harga kompetitor, juga ada trick buat "menuhin gudang" dengan produk kita doang. Tapi perlu d hitung juga, ni produk biar ga jadi "kanibal"
Respon 2 :
Wings ini strategy nya attacker launching new brand dengan cheaper price, banyak brand gede kewalahan walaupun mereka ckup tenang dan yakin cara ini tidak sustain dari sisi Ebit
Respon 3 :
Kalau dari mall gitu. Ada Ramayana-Cahaya yg masih satu perusahaan. Cahaya di Targetkan untuk kelas atas sementara Ramayana yaa untuk kelas sedang (kalau daerah Tangsel)
Teman belajar ada contoh lain? Yuk boleh nih drop dibawah.
Posting Komentar