Permasalahan Amerika Serikat dan Iran dalam Hal Minyak
Masalah awal Iran sama U.S ini gak lain dan gak bukan dulunya karena minyak. Mesti deh gak jauh urusan U.S sama Timteng kebanyakan minyak karena emang dari awal abad ke 20 minyak jadi rebutan banyak negara yang sebelumnya adalah batubara dalam hal sumber energi.
Akhir abad ke 19, Iran atau Persian adalah sumber minyak pertama yang diketahui oleh orang orang. Mereka ini tau kalau minyak bakalan jadi barang gede di masa depan dan bener aja awal abad 20an banyak negara nyariin.
Yang paling awal ribut ribut masalah itu adalah Inggris, di sisi lain Iran pengen dapet banyak duit dari minyak ini juga. Meanwhile, Inggris punya kunci perihal ngolah dan ngebor minyak. Jelas Inggris gamau ngasih teknologi ini ke Iran biar persian beli minyak ini ke Inggris dan gak perlu produksi minyak sendiri.
Akhirnya, Inggris dan Iran masuk ke satu Konsesi dimana Inggris bayar £20.000 (sekarang kurleb £2000.000), Iran memperbolehkan Inggris buat ngebor disana dan dapet 16% dari Net Profit yang dihitung sama perusahaan. Nah Anglo-Persian Oil Company lahir.
Gak lama Iran merasa gak puas dengan hal ini, akhirnya mereka ngeluarin intrik politik cerdasnya yaitu dengan beli sebagian sahamnya Inggris di APOC yang hasilnya pun sumur minyak dinasionalisasikan secara legal.
Inggris ga demen sama caranya, mau dikadalin pun Inggris gabisa. Akhirnya Inggris masuk urusan politiknya Iran dengan ngerusak proses pembentukan konstitusi mereka. Persians yang pinternya gak ketulungan gak butuh waktu lama buat nyiduk Inggris dan protes.
Inggris akhirnya ngalah dan berusaha lebih pinter lagi dari Persians. Dengan cara politik mereka susah akhirnya Inggris beli balik saham APOC. Kebetulan Iran belum cukup cerdas buat ngoperasiin kilang minyak mangkanya mereka rela jual saham APOCnya tahun 1921.
Proses jual dan konsesi itu akhirnya disepakati tahun 1935 tapi 6 tahun kemudian kita tau masa apa itu kan? hehe. Ya, Perang Dunia 2. Waktu itu, Inggris menduduki Iran karena takut itu sumber daya minyak dicomot sama Hitler. Iran yang waktu itu netral terima terima aja.
Singkat cerita, Tahun 1945 akhirnya Inggris cabut dari Iran. Sayangnya Stalin naro orang orang kuminis di ujung ujung iran buat bikin "Republik Rakyat Iran." Gak sampai setahun anasir anasir itu berhasil diciduk.
Di saat itu, Mohammad Reza Pahlevi yaitu Shah terakhir baru mau masuk umur 30an, ga ada yang peduli soal itu orang karena waktu itu pun yang pegang kendali PMnya. Persia mengharapkan monarki konstitusional kayak inggris dan itu sedang terjadi waktu itu. Pada masa itu lah muncul populist namanya Mohammad Mosaddegh, orang ini yang jadi alasan terpenting atas perselihan Iran.
Mosaddegh ini demokrat, dia mengharapkan Monarki bisa "Reign, but not rule." Ia pun memimpin partai National Front dengan dua agenda utama :
1. Nasionalisasi ladang minyak biar duitnya masuk ke Iran.
2. Demokratisasi dengan membuat monarki semakin seremonial.
Shah Reza Pahlevi masih santai aja, sampai akhirnya pada tahun 1949 ada yang mau coba bunuh dia dari kelompok konservatif. Sejak saat itu ia nyoba untuk ngambil kekuatan shah lewat jalur konstitusi tapi gagal. Entah kenapa sebagai shah dia ini pengecualian karena sebagai persian dia rada bego. Instead of berhasil ngambil kekuasaan, Shah malah dibikin kedudukannya jadi head of state yang "setara" sama PMnya. Waktu itu PM harus ditunjuk publik lewat pemilu dan pemilu pun segera tiba.
Tahun 1950, Iran ngadain pemilu untuk milih anggota DPR alias majlis dan ini sejalan sama konstitusi 1906. Sebelumnya, National Front pernah kalah karena dicurangin tim Konservatif (Monarkis & Pro-Inggris), kali itu National Front menang. Sesuai tebakan, setelah berakhirnya masa kekuasaan PM Ahmad Qavam, mamank Mosaddegh naik jadi PM dengan agendanya :
1. Nasionalisasi kilang minyak
2. Pembatasan kekuasaan shah
Untuk agenda pertamanya, balik lagi ke perihal APOC dimana Inggris beli lagi saham dengan sharing 16% dari Net Profit. Mosaddegh gak ngerasa APOC ngasih duit yang seharusnya ke Iran. Solusinya? Mosaddegh minta APOC diaudit, Inggris yang keciduk gak suka dengan cara main begitu.
Akhirnya, Mosaddegh ngeluarin UU untuk Nasionalisasi kilang minyak. Inggris, instead of kompromi sama Iran malah cabut dari Iran dan bikin embargo untuk minyak Iran keluar ataupun barang dari Inggris untuk masuk.
Akhirnya, mamang Mosaddegh coba ngobrol sama U.S, somplaknya U.S kena terms "Solidarity in Public, Competition in Private." sama Inggris. Karena U.S dijanjiin bisa ngembat minyaknya Iran akhirnya U.S mau kerja sama. Walhasil, muncul operasi intelegensi dari U.S sama Inggris, Operation Ajax by CIA dan Operation Boot by MI6. Kali ini kedua Agensi kerja sama buat ngelawan Mosaddegh.
Pinternya mereka ngontak Shah perihal ini, Shah yang emang semangat banget pengen berkuasa akhirnya ikutan main ginian. In perfect persians style, this bloodless coup happened.
Caranya dengan sangat cantik, dimulai dengan Shah ngeluarin firman atau Royal Decree untuk membubarkan kabinet Mosaddegh tapi sayangnya yang ngasih tau dia partai kiri.
Shah ngangkat PM baru, Falzollah Zahedi dan disetir buat nyudutin Mosaddegh dengan ngebayar preman preman buat ngerusuh dan berdemo minta Shah berkuasa tapi mamank Mosaddegh jengah jugak sampe akhirnya dia ngalah ketika rumahnya dia ditembak tank wakakakakakakak.
Sepulangnya Shah dari pikniknya ke Roma yang diplanning juga sama CIA Mosaddegh dengan cepat ditangkap dan dipenjara 3 tahun, setelah itu ia dijadikan tahanan rumah, a very un-Persian ending to a very Persian gentleman.
Sentimen itu pun diketahui Publik, Persian yang jadi bangsa ogah tubir memandang Shah dengan diam diam jijik. Shah pun menjadi Absolute Monarch di Persia begaya macam Ceausescu, Pinochet atau diktator kapitalis lainnya, dia bikin secret police atau SAVAK dan aparatus aparatus lainnya. Karena itu ada Revolusi tahun 1979.
Persians itu pinter, dari awal sampai 1979 pun mereka tau kalau Shah itu "Boneka" bahkan kudeta itu pun disponsori U.S mereka tau.
Pada akhirnya, sampai sekarang orang U.S mandang Iran 5%nya positif, 86%nya Negatif. Sedangkan Iran mandang U.S itu 50%nya Positif tapi mandang U.S Government itu negatif.
Mereka tau orang amerika itu baik tapi pemerintahnya aja bangke. Mentalitas itu kebawa sampe sekarang, inilah yang membawa tensi itu bertahan sampai sekarang.
Begitulah kurang lebihnya kenapa Iran dan U.S ada tensi sampai sekarang. Yang mau menambahkan atau mengkoreksi silahkan.
Posting Komentar