Cara Membuat Judul Penelitian, Skripsi dan Makalah Karya Tulis ilmiah yang Benar - Revesery -->

Cara Membuat Judul Penelitian, Skripsi dan Makalah Karya Tulis ilmiah yang Benar

Cara Membuat Judul Penelitian, Skripsi dan Makalah Karya Tulis ilmiah yang Benar - Sepertinya masalah klasik yang dihadapi kebanyakan mahasiswa semester akhir adalah skripsi, atau tesis. Terutama dlm hal mencari topik/judul. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencari topik penelitian.

tau enggak, sebagian besar orang selalu pusing gimna cara membuat judul skripsi atau karya tulis ilmiah yang benar agar enggak ditolak pembimbing?

Tapi sebelum aku mulai, silahkan rt dulu klo ini penting menurut kalian. Insya Allah aku expert di bagian ini, baca bio.




Fundamental metode penelitian yang kita kenal tuh ada penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dari metode ini aja, cara membuat judulnya harus berbeda loh. Enggak sembarangan, ada kaidahnya masing-masing.




Sederhananya, dalam membuat judul makalah penelitian tuh wajib memuat 2 variabel. Variabel X dan variabel Y, variabel ini menjadi titik acuan paling vital dan penting dalam sebuah judul yang kalian buat nanti.





Sekarang aku mau bahas apa itu variabel dan gimana cara menentukannya. Tapi sebelumnya, aku mau mandi dulu ya. Klo sepi juga aku mau skip aja. Silahkan berbagi klo mau tau.
Oke lanjut ya!

Oh ya, fyi aja klo tulisan ini banyak yang minta, nanti insya Allah aku bakal buat sesi khusus buat jelasin cara bikin makalahnya dan apa aja yang wajib ada tiap-tiap BAB.




Balik lagi ke variabel. Klo kata Menurut  Om F.N. Kerlinger sih, variabel itu adalah sebagai sebuah konsep. Tapi bodoh amat sama definisi klo enggak tau practicalnya.




Langsung aja ya ke contoh sederhana membuat judul makalah. Oh ya, makalah yang aku maksud ini umum ya, bisa skripsi, KTI, dan LTA.

rumus sederhana bikin judul sih, gini :

" X sebagai Y"
"X untuk Y "

yang jelas, kedua variabel itu kudu ada. Enggak boleh enggak!
Contohnya judul :

"pengaruh status jomblo sebagai penyebab resiko kematian"

Nah, dalam judul ini ada dua variabel X dan Y.

Variabel X = Status Jomblo
Variabel Y = Resiko kematian

Ingat ya, keduanya harus lengkap dan terpenuhi. Klo enggak, maka judulnya enggak sempurna.




Dalam membuat judul, enggak boleh kontradiktif yah, kudu tepat sasaran alias enggak bermakna ganda. Enggak boleh pake tititk, dan bahasa English dan daerah kudu dicetak miring. Pasti dasar² nulis gini kalian taulah, iya enggak?




Buat bikin judul aja sebenernya pembahasannya panjang banget, tapi aku mau nyampein cara paling sederhana dan gampang.

Tadi aku nyingggung perbedaan judul penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Untuk penelitian kualitatif, judulnya juga kudu menggambarkan deskriptif. Sedangkan kuantitatif juga menggambarkan kuantitatif atau berdasarkan pengukuran lewat angka-angka.




contoh judul kualitatif:

"Pengaruh  twitter terhadap perilaku malas warga santuy +62"

Hehe judulnya nyeleneh yah. Tapi enggak apa-apa, bukan itu poinnya, intinya judul itu menggambarkan penelitian deskriptif. Lalu apa beda sama kuantitatif?.




contoh judul kuantitatif:

"Tingkat pengaruh  twitter terhadap perilaku malas warga santuy +62"

aku ambil contoh judul yang sama biar jelas perbedaannya. Kata "tingkat" di judul itu menandakan angka-angka pengukuran data yang mana dalam makalah nanti bakal dijelasin secara
..... kuantitatif atau lewat angka-angka yang lebih terukur.

Gampang kan? Sederhana sih sebenarnya, tapi kalau enggak tau rumusnya, elo bakal terjerumus ke dalam revisian. Hehe 😁




Bebas sih mau bikin judul dengan bahasa apa aja terserah elo. Kadang ada orang klo bkin judul panjang banget, ada juga pendek. Ada juga kudu selalu ada embel-embel "analisis" tiap judulnya.

Tapi sebenarnya, mau gimana pun rumus judul tuh cuma variabel X dan Y terpenuhi.




Ini baru judul loh, belum ke cara buat latar belakang. Itu tuh ga sesimpel nulis surat cinta. Ada kriteria dan perhitungannya.

Tapi nanti aku bakal bahas di sesi cara buat makalah dan apa aja yang kudu ada dalam tiap BAB.

Klo mau nanya, silahkan. Enggak bayar, kok.
sumber pengetahuan aku dari LIPI,

Ada juga beberapa orang di luar LIPI.

guru aku :
Pak Drs. Basri (Pembina KATI Sulesl 2015)
Pak Dr. Alie Humaedi, sekarang sudah professer  (Orang LIPI)
Pak Dr. Sukarni (LIPI)

Dan aku belajar ke banyak guru, termasuk ke guru sekolah.




aku belajar KTI dan metode penelitian selama 3 tahun full. Paling istimewa karena udah pernah belajar langsung dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Best researcher bidang sosial tingkat SMA nasional 2016. Alhamdulillah.

Cara yang paling umum dilakukan untuk mencari topik riset adalah dengan membaca artikel-artikel jurnal ilmiah. Kita adaptasi riset tsb dengan menambah/mengganti 1-2 variabel pd kerangka konseptualnya. Bisa juga model yang sama kita teliti pd konteks yang berbeda. #skripsi

Bagi yang dosbingnya suka topik2 yang baru, cari artikel2 terbitan 2 tahun terakhir dari jurnal ilmiah internasional bereputasi. Semakin tinggi reputasi jurnal, semakin banyak topik2 baru yang ditawarkan di artikel2 terbitannya.

Semakin tinggi reputasi jurnal, semakin bagus teknik penulisan artikel sehingga kita sbg pembaca lebih mudah memahami artikel2 tsb & semakin terpercaya pula kualitas riset yang dimuat. Hindari jurnal2 yang tidak bereputasi! 

Artikel2 tsb bisa dicari di Google Scholar dengan memasukkan keyword topik penelitian + filter 2 tahun terakhir. Lalu, cek reputasi jurnalnya di situs Scimago. Bila nama jurnal terdaftar di situs tsb (apalagi berstatus Q1 atau Q2), artinya jurnal tsb bereputasi tinggi.

Sayangnya, jurnal2 berbahasa Indonesia - atau yang diterbitkan universitas di Indonesia - jarang sekali menawarkan topik2 baru. Maka, saya anjurkan untuk mencari artikel2 dari jurnal internasional yang menyediakan topik2 baru jauh lebih banyak.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencari topik #skripsi adalah dengan mengkaji fenomena yang terjadi di masyarakat. Misal, mengapa Instagram users senang banget selfie? Apa fungsi selfie untuk penguatan identitas diri?

Topik #skripsi yang diangkat dari fenomena sehari-hari biasanya punya kekuatan kekinian; jadi biasanya topik2nya akan selalu baru. Setelah fenomenanya ditemukan, baru mencari artikel2 jurnal yang relevan.

Saya sendiri lebih suka cara ini.

Setelah menemukan topik (baik dr artikel jurnal atau fenomena), kita perlu menyusun rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. RuMas disajikan dlm kalimat tanya tunggal, jangan terlalu panjang spy mudah dipahami. 

 Kalau kita berencana menggunakan metpen kuantitatif, harus terlihat hubungan satu variabel bebas dan satu variabel terikat dalam satu pertanyaan rumusan masalah. Misal "apakah kepuasan pengguna berpengaruh pada loyalitas?

Terlepas dengan cara apa kita memilih topik, pastikan kita menulis apa yang kita sukai. Menulis #skripsi itu susah, jangan dipersulit dengan memilih topik yang tidak kita sukai. Kita harus nyaman dengan topik penelitian yang kita pilih.

kalo tips and trik buat lolos turnitin ?

IMO, pinter pinter parafrase sebuah kalimat aja. terutama kalimat kutipan.
cnth: "ada beberapa cara dalam mencari topik skripsi" menjadi "topik skripsi dapat dicari dengan beberapa cara"


Ada pertanyaan? Silahkan komentar

Posting Komentar

Revesery.com

Revesery.com

download file ini untuk mencoba: 

Revesery.com

Revesery.com

 Download ==>>