Bagaimana Cara Kerja Helikopter Sampai Bisa Terbang
Bagaimana Cara Kerja Helikopter Sampai Bisa Terbang - helikopter menggunakan prinsip airfoil untuk menghasilkan gaya angkat. bila baling-balingnya berputar relatif terhadap udara bentuk airfoil khususnya akan menghasilkan gaya angkat dan membuatnya terbang .
baling-baling yang menghasilkan rotase yang berasal dari mesin lebih khususnya mesin turboshaft
kompresor menghisap udara dan menkannya bahan bakarnya dibakar di udara yang bertekanan serta panas
asap panas pembuangan yang meninggalkan ruang pembakaran melalui serangkaian tahapan turbin dan membuatnya berputar. ada dua set turbin turbin memutar kompresor dan setelahnya memutar poros rotor helikopter
mesin jet pesawat terbang digunakan untuk menghasilkan gaya dorong, namun fungsi utama mesin jet helikopter adalah memutar poros rotor
Bagaimana cara helikopter bisa terbang maju ke depan bagaimana cara helikopter bisa terbang mundur menyamping atau bagaimana cara helikopter bisa berbelok?
jawabannya cukup sederhana cukup putar helikopter ke arah yang anda inginkan dan cukup terbang saja
bila helikopter berada pada posisi miring gaya yang dihasilkan oleh baling-baling tidak vertikal
Komponen horizontal gaya ini akan membuat helikopter bergerak ke arah yang diinginkan
komponen vertikal dari gaya baling-baling akan menyeimbangkan gaya gravitasi sekarang tantangan sebenarnya adalah
bagaimana cara memutar helikopter menuju ke arah yang diinginkan ?
untuk mempelajari ilmu di balik putaran helikopter kita perlu mempelajari lebih lanjut tentang prinsip airfoil
gaya angkat yang dihasilkan oleh air foil bervariasi dengan sudut datang yang dibentuk umumnya semakin besar sudut datangnya semakin besar gaya angkat nya.
sekarang pikirkan sejenak Apa yang terjadi jika 1 baling-baling berada pada satu Sudut datang tertentu dan lainnya berada pada Sudut datang yang berbeda
gaya angkat yang bekerja pada baling-baling akan berbeda dalam kasus ini variasi gaya angkat pasti akan menghasilkan torsi yang bisa memutar helikopter
kamu bisa mengamati baling-baling yang dibutuhkan untuk mencapai distribusi gaya angkat yang tidak seragam ini
jelas bahwa bilah-bilah nya harus terus mengubah sudut datangnya sehingga pada satu titik tertentu Sudut datang selalu sama
Gerakan baling yang rumit itu mudah dilakukan dengan mekanisme pelat swash.
Mari kita lihat dengan jelas dan pahami komponen dasarnya terlebih dahulu
bagian bawah pelat swash tidak berputar tapi bisa bergerak dan miring seperti yang tertampil
bagian atas pelat swash dipasang pelat swash bawah dengan bantalan jadipelat swash tidak bisa mengikuti semua gerakan platforms bawa sementara pada saat yang sama bisa berputar secara independen
pelat swash atas dilekatkan pada poros rotor dengan bantuan baut jadi pelat swash atas akan melaju Bergerak bersama hubungkan ke pelat swash atas dengan bantuan batang kontrol
yang menarik dari pengaturan ini adalah hanya dengan memiringkan pelat swash bawah maka kita akan bisa mencapai kriteria sudut baling-baling yang bervariasi
kita akan selalu bisa mempertahankan Sudut datang positif di bagian belakang dan sudut datang negatif pada bagian depan cakram rotor.
singkatnya yang miring ke belakang akan menghasilkan torsi seperti yang tertampil
kontrol semacam ini dikenal sebagai Pitch Siklik. Mari kita kembali ke kontrol dasar helikopter
Bagaimana torsi ini mempengaruhi gerak helikopter?
kenyataan yang terjadi adalah helikopter akan berbelok ke samping seperti yang tertampil
sangat jelas ini adalah efek yang aneh dengan menerapkan torsi dalam satu arah ke objek yang berputar objek berubah haluan ke arah yang berbeda
efek ini dikenal sebagai presisi giroskopik, bukanlah fenomena fisika baru Jika anda menerapkan hukum gerak Newton yang kedua dengan hati-hati ke objek yang berputar anda akan dapat memprediksi fenomena ini
Menurut hukum kedua Newton Gaya adalah laju perubahan momentum linier demikian pula torsi adalah laju perubahan momentum sudut
Mari kita lihat lebih dalam mengenai baling-baling yang berputar ini baling-baling memiliki momentum sudut seperti yang tertampil sekarang asumsikan Bahwa helikopter miring seperti yang tertampil karena terjadinya torsi
jika anda secara vektor mengurangi momentum sudut pertama dan yang kedua Anda bisa mengetahui torsi yang dibutuhkan untuk pengoperasian ini
menarik untuk dicatat bahwa untuk membuat helikopter maju kedepan terus yang diterapkan seharusnya mengarah ke samping itu berarti untuk memberikan helikopter ke depan pelat swash harus miring ke samping seperti tertampil
anda bisa memverifikasi lagi dari hukum gerak Newton kedua bahwa jika anda mempertahankan bagian depan pada Sudut datang negatif dan di bagian belakang pada Sudut datang positif maka helikopter hanya akan bergerak menyamping
presesi giroskop adalah fenomena yang benar benar benar menarik namun fenomena ini benar-benar sesuai dengan Hukum gerak Newton yang kedua
jika anda hanya mengangkat bawah tanpa memiringkan nya Anda bisa melihat bagaimana Sudut datang dari ketiga bilah bilah akan bervariasi dalam jumlah yang sama
ini berarti bahwa gaya angkat helikopter akan sama di ketiga baling-baling dan helikopter bisa bergerak naik atau turun tanpa memiringkannya
kontrol baling-baling seperti ini dikenal sebagai pitch kolektif
jika anda pernah melihat helikopter Anda pasti pernah melihat rotor ekor setiap rotor helikopter membutuhkan rotor ekor ini untuk pengoperasian yang efektif
tanpa ekor penampang badan helikopter akan berputar kemana mana
Hal ini disebabkan oleh konsekuensi hukum gerak Newton ke-3
untuk memahaminya Mari kita fokus pada bagian transmisi rotor, kita tahu rotor mendapatkan gaya rotasi melalui gigi befel yang terhubung ke mesin-mesin mentransmisikan gaya vektor seperti tertampil
namun menurut hukum gerak Newton yang ke tiga roda gigi rotor harus mengirimkan gaya yang sama dan berlawanan dengan roda gigi mesin
kekuatan reaksi ini akan membuat seluruh helikopter berputar berlawanan dengan rotasi baling-baling di sepanjang pusat gravitasi helikopter
fungsi rotor ekor adalah untuk mencegah terjadinya putaran helikopter tadi dengan menghasilkan gaya pada ekornya
dengan menyesuaikan sudut pitch dari bilah-bilah rotor ekor secara tepat pilot akan dengan mudah memanipulasi gaya yang dihasilkan dengan cara bantuan rotor ekor ini maka bisa didapatkan juga gerak yaw helikopter
semua hukum fisika dibalik pengoperasian helikopter ini membuktikan bahwa untuk menerbangkan helikopter memang tugas yang benar-benar menantang
variasi hitungan menit pada sudut baling-baling memberi dampak variasi besar dalam perilaku helikopter
seringkali pilot harus melakukan dua atau lebih pengoperasian yang bersamaan untuk mencapai gerakan yang diinginkan
Selain itu helikopter tidak merespon masukan Anda secara instan jadi pilot harus memiliki keseimbangan dan koordinasi yang baik untuk menavigasi helikopter dengan benar
Sekian Bagaimana Cara Kerja Helikopter Sampai Bisa Terbang semoga bermanfaat.
Baca Juga :
Bagaimana Cara Kerja AC
baling-baling yang menghasilkan rotase yang berasal dari mesin lebih khususnya mesin turboshaft
kompresor menghisap udara dan menkannya bahan bakarnya dibakar di udara yang bertekanan serta panas
asap panas pembuangan yang meninggalkan ruang pembakaran melalui serangkaian tahapan turbin dan membuatnya berputar. ada dua set turbin turbin memutar kompresor dan setelahnya memutar poros rotor helikopter
mesin jet pesawat terbang digunakan untuk menghasilkan gaya dorong, namun fungsi utama mesin jet helikopter adalah memutar poros rotor
Bagaimana cara helikopter bisa terbang maju ke depan bagaimana cara helikopter bisa terbang mundur menyamping atau bagaimana cara helikopter bisa berbelok?
jawabannya cukup sederhana cukup putar helikopter ke arah yang anda inginkan dan cukup terbang saja
bila helikopter berada pada posisi miring gaya yang dihasilkan oleh baling-baling tidak vertikal
Komponen horizontal gaya ini akan membuat helikopter bergerak ke arah yang diinginkan
komponen vertikal dari gaya baling-baling akan menyeimbangkan gaya gravitasi sekarang tantangan sebenarnya adalah
bagaimana cara memutar helikopter menuju ke arah yang diinginkan ?
untuk mempelajari ilmu di balik putaran helikopter kita perlu mempelajari lebih lanjut tentang prinsip airfoil
gaya angkat yang dihasilkan oleh air foil bervariasi dengan sudut datang yang dibentuk umumnya semakin besar sudut datangnya semakin besar gaya angkat nya.
sekarang pikirkan sejenak Apa yang terjadi jika 1 baling-baling berada pada satu Sudut datang tertentu dan lainnya berada pada Sudut datang yang berbeda
gaya angkat yang bekerja pada baling-baling akan berbeda dalam kasus ini variasi gaya angkat pasti akan menghasilkan torsi yang bisa memutar helikopter
kamu bisa mengamati baling-baling yang dibutuhkan untuk mencapai distribusi gaya angkat yang tidak seragam ini
jelas bahwa bilah-bilah nya harus terus mengubah sudut datangnya sehingga pada satu titik tertentu Sudut datang selalu sama
Gerakan baling yang rumit itu mudah dilakukan dengan mekanisme pelat swash.
Mari kita lihat dengan jelas dan pahami komponen dasarnya terlebih dahulu
bagian bawah pelat swash tidak berputar tapi bisa bergerak dan miring seperti yang tertampil
bagian atas pelat swash dipasang pelat swash bawah dengan bantalan jadipelat swash tidak bisa mengikuti semua gerakan platforms bawa sementara pada saat yang sama bisa berputar secara independen
pelat swash atas dilekatkan pada poros rotor dengan bantuan baut jadi pelat swash atas akan melaju Bergerak bersama hubungkan ke pelat swash atas dengan bantuan batang kontrol
yang menarik dari pengaturan ini adalah hanya dengan memiringkan pelat swash bawah maka kita akan bisa mencapai kriteria sudut baling-baling yang bervariasi
kita akan selalu bisa mempertahankan Sudut datang positif di bagian belakang dan sudut datang negatif pada bagian depan cakram rotor.
singkatnya yang miring ke belakang akan menghasilkan torsi seperti yang tertampil
kontrol semacam ini dikenal sebagai Pitch Siklik. Mari kita kembali ke kontrol dasar helikopter
Bagaimana torsi ini mempengaruhi gerak helikopter?
kenyataan yang terjadi adalah helikopter akan berbelok ke samping seperti yang tertampil
sangat jelas ini adalah efek yang aneh dengan menerapkan torsi dalam satu arah ke objek yang berputar objek berubah haluan ke arah yang berbeda
efek ini dikenal sebagai presisi giroskopik, bukanlah fenomena fisika baru Jika anda menerapkan hukum gerak Newton yang kedua dengan hati-hati ke objek yang berputar anda akan dapat memprediksi fenomena ini
Menurut hukum kedua Newton Gaya adalah laju perubahan momentum linier demikian pula torsi adalah laju perubahan momentum sudut
Mari kita lihat lebih dalam mengenai baling-baling yang berputar ini baling-baling memiliki momentum sudut seperti yang tertampil sekarang asumsikan Bahwa helikopter miring seperti yang tertampil karena terjadinya torsi
jika anda secara vektor mengurangi momentum sudut pertama dan yang kedua Anda bisa mengetahui torsi yang dibutuhkan untuk pengoperasian ini
menarik untuk dicatat bahwa untuk membuat helikopter maju kedepan terus yang diterapkan seharusnya mengarah ke samping itu berarti untuk memberikan helikopter ke depan pelat swash harus miring ke samping seperti tertampil
anda bisa memverifikasi lagi dari hukum gerak Newton kedua bahwa jika anda mempertahankan bagian depan pada Sudut datang negatif dan di bagian belakang pada Sudut datang positif maka helikopter hanya akan bergerak menyamping
presesi giroskop adalah fenomena yang benar benar benar menarik namun fenomena ini benar-benar sesuai dengan Hukum gerak Newton yang kedua
jika anda hanya mengangkat bawah tanpa memiringkan nya Anda bisa melihat bagaimana Sudut datang dari ketiga bilah bilah akan bervariasi dalam jumlah yang sama
ini berarti bahwa gaya angkat helikopter akan sama di ketiga baling-baling dan helikopter bisa bergerak naik atau turun tanpa memiringkannya
kontrol baling-baling seperti ini dikenal sebagai pitch kolektif
jika anda pernah melihat helikopter Anda pasti pernah melihat rotor ekor setiap rotor helikopter membutuhkan rotor ekor ini untuk pengoperasian yang efektif
tanpa ekor penampang badan helikopter akan berputar kemana mana
Hal ini disebabkan oleh konsekuensi hukum gerak Newton ke-3
untuk memahaminya Mari kita fokus pada bagian transmisi rotor, kita tahu rotor mendapatkan gaya rotasi melalui gigi befel yang terhubung ke mesin-mesin mentransmisikan gaya vektor seperti tertampil
namun menurut hukum gerak Newton yang ke tiga roda gigi rotor harus mengirimkan gaya yang sama dan berlawanan dengan roda gigi mesin
kekuatan reaksi ini akan membuat seluruh helikopter berputar berlawanan dengan rotasi baling-baling di sepanjang pusat gravitasi helikopter
fungsi rotor ekor adalah untuk mencegah terjadinya putaran helikopter tadi dengan menghasilkan gaya pada ekornya
dengan menyesuaikan sudut pitch dari bilah-bilah rotor ekor secara tepat pilot akan dengan mudah memanipulasi gaya yang dihasilkan dengan cara bantuan rotor ekor ini maka bisa didapatkan juga gerak yaw helikopter
semua hukum fisika dibalik pengoperasian helikopter ini membuktikan bahwa untuk menerbangkan helikopter memang tugas yang benar-benar menantang
variasi hitungan menit pada sudut baling-baling memberi dampak variasi besar dalam perilaku helikopter
seringkali pilot harus melakukan dua atau lebih pengoperasian yang bersamaan untuk mencapai gerakan yang diinginkan
Selain itu helikopter tidak merespon masukan Anda secara instan jadi pilot harus memiliki keseimbangan dan koordinasi yang baik untuk menavigasi helikopter dengan benar
Sekian Bagaimana Cara Kerja Helikopter Sampai Bisa Terbang semoga bermanfaat.
Baca Juga :
Bagaimana Cara Kerja AC
Posting Komentar