Apa itu Kurasi (Curation) Dalam Inbound Marketing
Apa itu Kurasi (Curation) Dalam Inbound Marketing - Salah satu scope pekerjaan yang penting di Inbound Marketing itu namanya "Curation" Atau versi bahasa nya kurasi. Strategi Inbound Marketing adalah strategi yg sarat akan konten, karena dia adalah pengembangan dari Content Marketing yang menggunakan konten sebagai senjata utamanya.
Bagaimana tidak, kita harus bikin Content Calendar yg isinya berupa jadwal apa aja konten yang akan kita posting minimal dalam satu bulan kedepan
Content sendiri nanti akan dipilah jadi dua
Content yang niatnya buat "engage" atau ngikat customers biar gak lari ke tetangga sebelah. Sekaligus untuk mempercepat naiknya trust audiens
Tipe konten seperti ini dikategorikan sebagai Brand Marketing Content Category,Kategori konten BM istilahnya.
Konten BM ini tidak ada keharusan selalu berkorelasi dengan produk kita, Yang penting bikin betah dan happy customers aja kontennya.. membangkitkan emosi yang positif seperti bahagia, kagum, takjub, cinta, empati, menyemangati, memotivasi, insightful, knowledgable, smart dll
Cara nemuin konten-konten ini sangat mudah..
Proses ngumpulin, nyeleksi dan sortir konten ini yg dinamakan CURATION tadi
Cari topik apa yang lagi trending di portal-portal berita
Cek di detik, kumparan atau LINE TODAY
Kalau site luar bisa cek di Mashable, BuzzFeed atau Gizmodo
Hal-hal yang unik dan menarik
Kemudian reproduce atau bikin ulang dengan style atau gaya penyajian brand kita
Meskipun menemukan konten ini mudah, tapi me-reproduce ini yang butuh kesabaran dan konsistensi. Makanya sebuah bisnis yang menjalankan strategi Inbound Marketing harus minimal menyediakan 1 orang dedicated untuk konten
Jangan diganggu dan diribetin dengan pekerjaan lain
Kalo tadi kita bahas tentang kategori konten BM, kita singgung tipe konten berikutnya
Direct Response Content Category, Singkatnya kita sebut sebagai konten tipe DR.
Kalo konten BM itu menuh-menuhin kalender dengan frekuensi kemunculannya yang 3x sehari atau 90x dalam sebulan, konten DR ini cukup muncul seminggu sekali atau 4x dalam sebulan
Meskipun frekuensi kemunculannya lebih sedikit, tapi tipikal konten ini yang paling memeras otak
Karena kita memiliki goal-goal yang spesifik dari setiap konten yang kita buat.
Goal nya apa saja? Rujukannya balik lagi ke Inbound Methodology
Apakah mendatangkan traffic ke web atau lapak kita (ATTRACT)
Apakah mengkonversi traffic menjadi prospek (leads) (CONVERT)
Apakah mengarahkan prospek untuk bersegera melakukan pembelian dan menjadi customer kita (CLOSE)
Apakah untuk bikin customer makin happy, sekaligus menggerakkan mereka yang sudah menjadi customers agar mau membantu merekomendasikan produk kita (DELIGHT)
Untuk konten tipe DR ini, tujuan nya harus jelas diantara 4 goal diatas.
Audiens nya harus jelas
Metode pengukuran dan sukses parameternya harus jelas juga
Kapan konten ini dikategorikan sebagai efektif atau berhasil, dan kapan konten ini masih harus diulik-ulik lagi (Optimasi)
Monitoring dan pengukurannya kita bisa menggunakan tools atau dashboard yang banyak tersedia dipasar
Bisa minta bimbingan sama Mas @TangguhRifqi untuk menjalankan tools automasi nya
Terus apakah kita tidak bisa langsung to the point pake konten DR aja, gak perlu ribet-ribet bikin konten BM segala?
Konten-konten BM itu selain untuk menaikkan engagement dan trust terhadap BRAND kita. Konten BM itu "pelumas"nya konten DR
Analoginya gini.. misal nih kita punya temen yang lama sekali gak pernah ketemuan, gak pernah telpon gak pernah chat tiba-tiba WA kita
Bro lu ada duit ga, gue ada bisnis bagus nih
Or Bro lu ada duit 20 juta gak? Bisa aq pinjem dulu, bulan depan gue balikin
Apa kita langsung percaya?
Beda sama sahabat yang rutin ketemu, rutin komunikasi, minimal saling berbalas WA, ada jadwal nongkrong bareng yang predictable
TRUST akan terbentuk dengan sendirinya
Ini yang menjadi alasan kenapa peluang closing atau closing rate metode Inbound dengan metode marketing konvensional terlalu njomplang
Karena level trust yang kebentuk juga beda
Inbound mendorong sebuah bisnis untuk membangun audiens mereka sendiri
Kemudian menumbuhkan nya dengan rajin bersilaturahmi
Rajin posting, dan nongol maksudnya
Tapi jika kita disiplin dan konsisten semua akan terbayar tuntas
Mak Lisa Nazlia yang merasakan manisnya Nginbound dengan omset yang naik 10x lipat
Atau yang pernah sharing di grup ini, Momsky Tyas yang melipat gandakan omsetnya dengan memangkas habis budget Digital Ads nya, dari 15 juta sebulan jadi hanya tinggal 3 jutaan aja sebulan
Minimal konsisten dulu aja, Anda akan merasakan dampak yang luar biasa signifikan
Karena Inbound itu prinsipnya back to basic, mengandalkan kekuatan silaturahmi.
Bagaimana tidak, kita harus bikin Content Calendar yg isinya berupa jadwal apa aja konten yang akan kita posting minimal dalam satu bulan kedepan
Content sendiri nanti akan dipilah jadi dua
Content yang niatnya buat "engage" atau ngikat customers biar gak lari ke tetangga sebelah. Sekaligus untuk mempercepat naiknya trust audiens
Tipe konten seperti ini dikategorikan sebagai Brand Marketing Content Category,Kategori konten BM istilahnya.
Konten BM ini tidak ada keharusan selalu berkorelasi dengan produk kita, Yang penting bikin betah dan happy customers aja kontennya.. membangkitkan emosi yang positif seperti bahagia, kagum, takjub, cinta, empati, menyemangati, memotivasi, insightful, knowledgable, smart dll
Cara nemuin konten-konten ini sangat mudah..
Proses ngumpulin, nyeleksi dan sortir konten ini yg dinamakan CURATION tadi
Cari topik apa yang lagi trending di portal-portal berita
Cek di detik, kumparan atau LINE TODAY
Kalau site luar bisa cek di Mashable, BuzzFeed atau Gizmodo
Hal-hal yang unik dan menarik
Kemudian reproduce atau bikin ulang dengan style atau gaya penyajian brand kita
Meskipun menemukan konten ini mudah, tapi me-reproduce ini yang butuh kesabaran dan konsistensi. Makanya sebuah bisnis yang menjalankan strategi Inbound Marketing harus minimal menyediakan 1 orang dedicated untuk konten
Jangan diganggu dan diribetin dengan pekerjaan lain
Kalo tadi kita bahas tentang kategori konten BM, kita singgung tipe konten berikutnya
Direct Response Content Category, Singkatnya kita sebut sebagai konten tipe DR.
Kalo konten BM itu menuh-menuhin kalender dengan frekuensi kemunculannya yang 3x sehari atau 90x dalam sebulan, konten DR ini cukup muncul seminggu sekali atau 4x dalam sebulan
Meskipun frekuensi kemunculannya lebih sedikit, tapi tipikal konten ini yang paling memeras otak
Karena kita memiliki goal-goal yang spesifik dari setiap konten yang kita buat.
Goal nya apa saja? Rujukannya balik lagi ke Inbound Methodology
Apakah mendatangkan traffic ke web atau lapak kita (ATTRACT)
Apakah mengkonversi traffic menjadi prospek (leads) (CONVERT)
Apakah mengarahkan prospek untuk bersegera melakukan pembelian dan menjadi customer kita (CLOSE)
Apakah untuk bikin customer makin happy, sekaligus menggerakkan mereka yang sudah menjadi customers agar mau membantu merekomendasikan produk kita (DELIGHT)
Untuk konten tipe DR ini, tujuan nya harus jelas diantara 4 goal diatas.
Audiens nya harus jelas
Metode pengukuran dan sukses parameternya harus jelas juga
Kapan konten ini dikategorikan sebagai efektif atau berhasil, dan kapan konten ini masih harus diulik-ulik lagi (Optimasi)
Monitoring dan pengukurannya kita bisa menggunakan tools atau dashboard yang banyak tersedia dipasar
Bisa minta bimbingan sama Mas @TangguhRifqi untuk menjalankan tools automasi nya
Terus apakah kita tidak bisa langsung to the point pake konten DR aja, gak perlu ribet-ribet bikin konten BM segala?
Konten-konten BM itu selain untuk menaikkan engagement dan trust terhadap BRAND kita. Konten BM itu "pelumas"nya konten DR
Analoginya gini.. misal nih kita punya temen yang lama sekali gak pernah ketemuan, gak pernah telpon gak pernah chat tiba-tiba WA kita
Bro lu ada duit ga, gue ada bisnis bagus nih
Or Bro lu ada duit 20 juta gak? Bisa aq pinjem dulu, bulan depan gue balikin
Apa kita langsung percaya?
Beda sama sahabat yang rutin ketemu, rutin komunikasi, minimal saling berbalas WA, ada jadwal nongkrong bareng yang predictable
TRUST akan terbentuk dengan sendirinya
Ini yang menjadi alasan kenapa peluang closing atau closing rate metode Inbound dengan metode marketing konvensional terlalu njomplang
Karena level trust yang kebentuk juga beda
Inbound mendorong sebuah bisnis untuk membangun audiens mereka sendiri
Kemudian menumbuhkan nya dengan rajin bersilaturahmi
Rajin posting, dan nongol maksudnya
Tapi jika kita disiplin dan konsisten semua akan terbayar tuntas
Mak Lisa Nazlia yang merasakan manisnya Nginbound dengan omset yang naik 10x lipat
Atau yang pernah sharing di grup ini, Momsky Tyas yang melipat gandakan omsetnya dengan memangkas habis budget Digital Ads nya, dari 15 juta sebulan jadi hanya tinggal 3 jutaan aja sebulan
Minimal konsisten dulu aja, Anda akan merasakan dampak yang luar biasa signifikan
Karena Inbound itu prinsipnya back to basic, mengandalkan kekuatan silaturahmi.
Posting Komentar